Curhatan Hati si Gemuk Saat Donor Darah

Jarum itu mulai di tusuk, lebih dalam, di tarik lagi, di tusuk lagi ke arah kiri, di tarik lagi sedikit, di tusuk lagi ke kanan, di tarik lagi, di tusuk lebih dalam, lalu baru terlihat darah itu mulai mengalir menuju kantong darah.


Curhatan Hati si "Gemuk" Saat Donor Darah

Lalu ku melepaskan nafas lega yang sempat tertahan saat jarum itu melanglang buana dalam dagingku.

Tidak lama kemudian kata si abang, "pak, kita ambil darahnya di tangan sebelah kiri ya?", lalu aku bertanya, "bukannya darahnya sudah mengalir?", si abang menjawab "aliran darahnya lambat, dan bahkan udah berhenti".

Tersentak dalam hati, "sering sekali terjadi peristiwa seperti ini saat donor darah, aku harus serius jalankan program diet, biar ke depan gak "tersiksa" lagi saat donor darah".

Lalu, lengan baju sebelah kiri ku tarik. Jarum itu mulai di tusuk lagi, lebih dalam, di tarik lagi, di tusuk lagi ke arah kiri, di tarik lagi sedikit, di tusuk lagi ke kanan, di tarik lagi, di tusuk lebih dalam, lalu baru terlihat darah itu mulai mengalir menuju kantong darah. Alhamdulillah kali ini darah mengalir dengan deras ke kantong.

Si abang bilang, "susah kali cari urat bapak, tertutup dengan daging yang tebal, hehe". Berapa berat badan barapa? 114 kg " Jawabku". Oooo, harus diet tuh pak", katanya".

Dah bertahun-tahun saya jalankan program diet, tapi selalu gagal "Jawabku dalam hati".

Post a Comment for "Curhatan Hati si Gemuk Saat Donor Darah"