Pengertian Tunadaksa (Hambatan Motorik/ Fisik), Klasifikasi, dan Karakteristiknya.

Hambatan ortopedi (orthopedic impairment) mengacu pada kondisi yang biasa disebut cacat fisik dan yang lainnya disebut hambatan fisik (physical impairment). Individu dengan kondisi ini memiliki masalah dengan struktur fungsi tubuh mereka (Bryant, Bryant & Smith, 2015).
Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus: Hambatan Motorik/ Fisik  (Tunadaksa) - Physical Impairment
Gambar diambil dari google image
Anak yang mempunyai masalah fisik mungkin terdiri dari pada orang-orang yang mempunyai keadaan fisik parah sehingga tidak mampu untuk berbicara, berjalan, menunjuk, atau melakukan pergerakan yang bertujuan untuk anak tersebut dengan hanya beberapa kesulitan berjalan atau kelainan pada kerangka tubuh yang tidak terlihat. 

Termasuk gangguan yang disebabkan oleh anomali congetinal (misalnya kaki pengkor, tidak adanya beberapa anggota tubuh), gangguan yang disebabkan oleh penyakit (misalnya poliomielitis, tulang), dan penurunan fungsi penyebab lainnya (misalnya cerebal palsy, amputasi, dan patah tulang atau luka bakar yang berkontraksi) (Gargiulo & Metcalf, 2017). 

Hambatan ortopedi mengacu pada gangguan tulang dan sendi dan otot, otot daging dan terkait ligamen, dan fisik misalnya kelengkungan tulang belakang, kaki berubah dari posisi yang normal dan menyebabkan nyeri, pembengkakan dan kekakuan pada sendi yang berkepanjangan (juvenile idiopathic arthritis). 

Kelainan motorik dapat dikaitkan dengan gangguan neuromotor yang melibatkan sistem saraf pusat dan mempengaruhi kemampuan anak untuk menggunakan, merasakan, mengendalikan dan memindahkan bagian tubuh tertentu. Contohnya adalah distrofi otot, cerebal palsy dan cacat tabung saraf (Farrell, 2017). 

Di bawah ini akan dijelaskan kondisi yang menyebabkan kerusakan fisik.

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus: Hambatan Motorik/ Fisik  (Tunadaksa) - Physical Impairment

Adapun karakteristik anak yang mengalami hambatan motorik atau hambatan fisik adalah sebagai berikut;
  1. Mengalami masalah dalam kegiatan yang memerlukan fungsi otot gerak.
  2. Membutuhkan alat bantu dalam melakukan aktivitas gerak sendi (anggota gerak). 
  3. Kelumpuhan pada anggota tubuh baik keseluruhan maupun sebagian. 
  4. Memili masalah pada perkambangan otot gerak.
  5. Mempunyai gaya berjalan yang berbeda dengan anak normal lainnya.
  6. Memiliki kerangka bentuk tubuh yang tidak normal.
  7. Kehilangan atau ketidakmampuan untuk menggunakan satu atau lebih anggota badan.
  8. Kesulitan dengan kemampuan motorik kasar seperti berjalan atau berlari.
  9. Kesulitan dengan keterampilan motorik halus seperti mengancing baju dan semacamnya.
  10. Memiliki kecepatan yang berbeda dalam beraktivitas.


Baca juga:

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus: Masalah Pendengaram (Tunarungu) - Hearing Impairment

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus: Masalah Penglihatan (Tunanetra) - Visual Impairment

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus: Lamban Belajar - Slow Learner

Tunanetra Cantik dengan Segudang Prestasi. Ini Profilnya!
 

Ammar, Autis Sang Hafizh Qur'anPendidikan Anak Autis


Referensi: 


Bryant, D. P., Bryant, B. R., & Smith, D. D. (2015). Teaching students with special needs in inclusive classrooms. Sage Publications.
Gargiulo, R. M., & Metcalf, D. (2017). Teaching in today’s inclusive classrooms: A universal design for learning approach. Nelson Education.
Farrell, M. (2017). Educating special children: an introduction to provision for pupils with disabilities and disorders (3th Ed.). Routledge.

Post a Comment for "Pengertian Tunadaksa (Hambatan Motorik/ Fisik), Klasifikasi, dan Karakteristiknya."