Pengertian Tunagrahita (Hambatan Intelektual), Klasifikasi, dan Karakteristiknya.

Hambatan intelektual (Intellectual Disability) mencakup kepada lamban belajar dan tunagrahita.
Hambatan Kognitif - Intellectual Disability
Gambar diambil dari Google Image
1. Lamban Belajar



Seorang anak yang lamban dapat digambarkan sebagai siswa yang memiliki kemampuan untuk mempelajari keterampilan akademis yang diperlukan, namun dengan kecepatan dan tingkat di bawah rata-rata bila dibandingkan dengan teman sebayanya. 


Untuk memahami konsep-konsep baru, seorang anak yang lamban membutuhkan lebih banyak waktu, sejumlah pengulangan, kesabaran dan seringkali lebih banyak sumber daya dari para guru untuk tercapai tujuan pembelajaran dan menjadi sukses. 

Pada anak dengan kondisi ini, keterampilan penalaran biasanya tertunda, dalam membuat konsep baru sulit dipelajari dan dipahami (Muppudathi, 2014). Karakteristik anak lamban belajar menurut Pierangelo & Giuliani (2007) adalah sebagai berikut;
  • Perhatian selektif yang buruk.

  • Kurang perhatian atau tidak fokus pada tugas yang diberikan

  • Masalah dengan ingatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang atau kedua-duanya.

  • Masalah dalam perseptual



2. Tunagrahita

Seorang anak yang tidak memenuhi dua standar deviasi di bawah rata-rata sering diidentifikasi sebagai anak dengan Intellectual Disability atau hambatan itelektual (IQ di bawah 70). 

Seorang anak yang lamban tidak memenuhi kriteria untuk hambatan intelektual juga sering disebut mental retardation (keterbelakangan mental). Namun, dia belajar lebih lambat dari rata-rata siswa dan akan membutuhkan bantuan tambahan untuk menuju kesuksesan (Williamson & Field, 2014). 

Bryant, Bryant & Smith (2015) membagi mengklasifikasikan anak dengan gangguan kognitif kepada empat bagian yaitu;

Hambatan Kognitif - Intellectual Disability

Direktorat PKLK (2011) menjelaskan secara lebih rinci tentang tingkat kecerdasan seseorang diukur melalui tes inteligensi. Tingkat kecerdasan biasa dikelompokkan ke dalam tingkatan sebagai berikut: 

1) Tunagrahita ringan memiliki IQ 70-55

2) Tunagrahita sedang memiliki IQ 55-40

3) Tunagrahita berat memiliki IQ 40-25

4) Tunagrahita berat sekali memiliki IQ <25

Selanjutnya dijelaskan pula contoh perbedaan kemampuan belajar dan penyelesaian tugas anak tunagrahita berdasarkan ekuivalensi usia kalender atau disebut juga dengan Chronological Age (CA) dengan Usia Mental atau Mental Age (MA) sebagai berikut:

Hambatan Kognitif - Intellectual Disability


Referensi:


Bryant, D. P., Bryant, B. R., & Smith, D. D. (2015). Teaching students with special needs in inclusive classrooms. Sage Publications.
Muppudathi, M. G. (2014). Role of Teachers on Helping Slow Learners to Bring Out Their Hidden Skills. Education3(3).
Pierangelo, R., & Giuliani, G. A. (2007). The educator's diagnostic manual of disabilities and disorders. San Francisco: Josey-Bass.
Williamson, W. J., & Field, J. C. (2014). The case of the disappearing/appearing slow learner: An interpretive mystery. Journal of Applied Hermeneutics,(3).

Post a Comment for "Pengertian Tunagrahita (Hambatan Intelektual), Klasifikasi, dan Karakteristiknya."