Dalam pendidikan khusus Program Pengembangan Kekhususan atau lebih dikenal dengan istilah progsus adalah program yang sangat penting bagi peserta didik berkebutuhan khusus/ penyandang disabilitas.
Dalam Kurikulum pendidikan khusus tahun 2013 telah dikembangkan dan di dalamnya telah memuat program-program pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi bagi peserta didik dengan hambatan penglihatan atau disabilitas netra.
Program pengembangan yang telah di susun dalam kurikulum tahun 2013 ini memperluas cakupan materi tentang orientasi dan mobilitas sebelumnya. Pada ketiga keterbatasan seperti yang telah di sebutkan di atas menuntut kepada tiga jenis program pengembangan dan kemudian disatukan menjadi satu program yang sangat komprehensif yang disebut dengan Program Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial dan Komunikasi atau disingkat dengan POMSK.
Dapat kita lihat kenyataan yang terjadi selama ini POMSK disamakan sebagai suatu mata pelajaran dengan cakupan yang kurang dapat memberikan pelayanan dan sentuhan hambatan terhadap interaksi sosial dan hambatan keanekaragaman pengalaman. Di sisi lain juga kompetensi yang dikembangkan berdasarkan jenjang kelas, namun sayangnya tidak melihat kepada kebutuhan peserta didik.
Pengembangan kemampuan guru dalam sebuah pembelajaran tentang Orientasi dan Mobilitas (OM) amatlah beragam. Oleh karena itu keragraman kemampuan itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kualifikasi pendidikan seorang guru, latihan atau pelatihan yang diterima, lamanya pelatihan yang diterima, model pelatihan yang diberikan, dan pengalaman guru dalam mengajar.
Sebagian besar guru OM di Indonesia mereka bukanlah seorang instruktur yang telah cukup terlatih sesuai standar yang diharapkan, namun siapa saja dapat yang menjadi guru pendidikan khusus walaupun dengan sedikit kompetensi tentang OM.
Keadaan seperti ini dapat menyebabkan pada persepsi yang berbeda-beda antara sesame guru OM. Kondisi ini akan berakibat ada kualitas kemandirian peserta didik yang memiliki hambatan penglihatan yang kurang optimal.
Oleh sebab demikian muncullah POMSK pada kurikulum pendidikan khusus 2013 yang didasarkan kepada kebutuhan individu peserta didik. Indikator-indikator yang dikembangkan dalam kurikulum ini tidak didasarkan pada jenjang kelas, namun lebih beroreintasi kepada hasil identifikasi asesmen peserta didik. Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah, terintegrasi, dan berdasarkan prioritas.
Berdasarakan keadaan tersebut, maka diperlukan materi pelatihan POMSK supaya proses pelatihan dapat berlangsung dengan baik dan optimal.
Berikut admin lampirkan Program Pengembangan Kekhususan Pengembangan Orientasi Mobilitas Komunikasi dan Sosial (OMKS) untuk peserta didik tunanetra.
Semoga bermanfaat ya sobat pembelajar. Terima kasih telah setia bersama www.suryadisabilitas.com
Post a Comment for "Download Program Pengembangan Kekhususan Peserta Didik Tunanetra"