Mencintai Keberagaman Ciptaan Tuhan

MENCINTAINYA

Beberapa waktu yang lalu saya sangat bahagia karena diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman kepada para orang tua anak difabel di sekolah Taman Kanak-Kanak Yakkum.
Mencintai Keberagaman Ciptaan Tuhan
Sumber gambar: forward.com
Konon, para orang tua merasa gelisah akan masa depan anak-anak mereka yang difabel. Maka ibu Kepala Sekolah meminta saya untuk berbagi pengalaman masa kecil hingga sekarang sebagai seorang difabel.

Saya sangat bisa memahami kegundahan dan kekhawatiran para orang tua tersebut, karena saya melihat sendiri bagaimana orang tua saya dulu juga memiliki kegundahan yang kira-kira juga sama sebagaimana yang dirasakan para orang tua tersebut.

Berdasarkan pengalaman saya, penerimaan keluarga terhadap anak difabel memiliki peran positif dalam mendorong anak difabel untuk tumbuh menjadi anak yang mandiri dan penuh percaya diri. 

Sebaliknya sikap kasih sayang yang berlebihan (over protective) atau mengesampingkan justeru membuat sang anak tumbuh dengan tidak percaya diri serta tidak memiliki cukup kemampuan atau ketrampilan dalam merespon sikap negatif yang berkembang di masyarakat terhadap para difabel.

Tidak dapat dipungkiri bahwa penerimaan anak difabel di dalam keluarga masih merupakan tantangan tersendiri bagi para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Maka para orang tua anak difabel memerlukan dukungan dari beberapa pihak, termasuk para penggiat inklusi disabilitas.

Sebuah kalimat yang saya sampaikan kepada para orang tua saat itu adalah, "Tuhan itu Maha Sempurna, maka Mustahil bagi Yang Maha Sempurna menciptakan sesuatu (mahluk) yang Tidak Sempurna. 

Jadi apapun yang diciptakan Tuhan Sempurna adanya karna apapun itu adalah Citra dari Kesempurnaan Nya, maka kita sebagai hamba Nya wajib memperlakukan semua mahluk Nya dengan cara-cara yang sempurna sebagai bukti rasa cinta kita pada Sang Pencipta".

Ditulis oleh Bahrul Fuad (Cak Fu)
Sang Penerjang Keterbatasan

Post a Comment for "Mencintai Keberagaman Ciptaan Tuhan"