"Jangan Terlalu Cepat Bersuuzon!"
Oleh: Rizki Dasilva
Beberapa hari yang lalu, saya dapat nasehat luar biasa dari seorang guru dan tokoh muhammadiyah Aceh Ust Dr H Muharrir Asy’ari Lc MAg. Nasehat yang teduh dan menyadarkan saya tentang etika sosial, tentang ketinggian akhlak seorang muslim.
Kata akrab di panggil Ust Muharrir, ia berkata:
"Dalam kehidupan ini kita harus lebih mengedepankan husnuzon bukan suuzon, kita harus banyak-banyak istigfar, kalau tidak kita sangat mudah di obok obok oleh orang yang ingin menghancurkan kita".
Menurut pandangan saya selama ini
Kadang kala, cepat sekali kita berburuk sangka kepada orang yang akan mengantarkan kepada kebencian, bukan kasih sayang. Ini akan menghancurkan nilai-nilai ukhwah dan persatuan. Setiap orang ada kebaikkannya, jangan hanya sibuk dengan kejelekan orang.
Memang kalau tabiat dan hati kita busuk, sikap berburuk sangka terhadap orang adalah sudah jadi makanan. Wes di pikir-pikir dulu, kalau bahasa acehnya di cicep cicep dulu setiap informasi yang kita dengar dari orang.
Disinilah di uji kedewasaan kita, membuat sebuah kesimpulan. Kalau hati kita bersih maka kesimpulan akan ikut bersih. Hati itu filter, nah filter yang bersih, atau saringan yang bersih tentu mampu mendapatkan hasil saringan yang bersih pula. Kalau filternya kotor sudah tentu hasil saringannya juga kotor. Monggo filternya di bersihkan.
Muslim ini ibarat sebuah bangunan, ada pondasi, ada besi, ada dinding, ada atap, ada lantai, pintu dan jendela. Semua punya peran, semua punya manfaat, semua ada kebaikan.
Muslim ini ibarat sebuah bangunan, ada pondasi, ada besi, ada dinding, ada atap, ada lantai, pintu dan jendela. Semua punya peran, semua punya manfaat, semua ada kebaikan.
Jangan mudah terpangaruh cepat-cepat menyalahkan tiang, menyalahkan dinding, menyalah pintu. Nanti bangunan hancur berantakan. Tapi memperkuat dan memperindah dinding dan juga bagian lain sebagainya. Kalau dia salah, silap nasehati dengan cara yang bijak. Bukan malah justru di jatuhkan atau di permalukan.
Saya masih ingat diujung nasehatnya. Ustaz muharrir menyampaikan setiap muslim ada kebaikkan tanda dia masih baik dia masih shalat, masih sujud kepada Allah.
Terima kasih ustaz yang sudah menasehati kaum muda seperti saya, yang kadang kala terlalu cepat mempercayai informasi HANTU BLAU dimana-mana.
Oleh: Rizki Dasilva, Direktur SIT Muhammadiyah Bireuen
Saya masih ingat diujung nasehatnya. Ustaz muharrir menyampaikan setiap muslim ada kebaikkan tanda dia masih baik dia masih shalat, masih sujud kepada Allah.
Terima kasih ustaz yang sudah menasehati kaum muda seperti saya, yang kadang kala terlalu cepat mempercayai informasi HANTU BLAU dimana-mana.
Oleh: Rizki Dasilva, Direktur SIT Muhammadiyah Bireuen
Post a Comment for "Jangan Terlalu Cepat Bersuuzon!"