Terapi ABA: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya untuk Anak Autis

Apa itu terapi ABA?

Applied Behavior Analysis (ABA) adalah terapi yang didasarkan pada ilmu belajar dan perilaku. Analisis perilaku dapat membantu anak untuk dapat memahami perilaku dalam bekerja, perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, dan juga bagaimana pembelajaran terjadi.

Terapi ABA merupakan salah satu metode yang digunakan untuk membantu anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) atau gangguan perkembangan lainnya. 

Terapi ini didasarkan pada teori bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan dapat dipelajari melalui sistem penguatan dan konsekuensi. 

terapi aba adalah, contoh terapi aba, terapi aba untuk anak adhd, terapi aba/vb, terapi autisme
Sumber gambar: autismts.com

Terapi ABA juga menerapkan pemahaman kita tentang bagaimana perilaku bekerja pada situasi yang nyata. Ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku yang bermanfaat dan mengurangi perilaku yang berbahaya atau perlaku yang mempengaruhi terhadap pembelajaran.

Selain itu juga, program terapi ABA dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi, meningkatkan perhatian, fokus, keterampilan sosial, memori, dan akademik, dan mengurangi perilaku bermasalah.

Terapi ABA telah digunakan dan dipelajari selama beberapa dekade terakhir. Terapi ini telah membantu banyak jenis anak untuk memperoleh keterampilan yang berbeda-beda dari gaya hidup yang lebih sehat hingga anak dapat belajar bahasa yang baru. 

Banyak terapis yang telah menggunakan ABA untuk membantu anak-anak dengan autisme dan gangguan perkembangan terkait sejak tahun 1960-an.

Bagaimana cara kerja terapi ABA?

ABA melibatkan banyak teknik untuk memahami dan mengubah perilaku. ABA adalah perawatan yang fleksibel, seperti; dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan setiap orang yang unik, disediakan di banyak lokasi berbede di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, mengajarkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, dapat melibatkan pengajaran satu-ke-satu atau instruksi kelompok.

Penguatan positif

Penguatan positif adalah salah satu strategi utama yang digunakan dalam ABA. Ketika suatu perilaku diikuti oleh sesuatu yang dihargai (hadiah), seseorang lebih mungkin untuk mengulangi perilaku itu. Seiring waktu, ini mendorong perubahan perilaku positif.

Pertama, terapis mengidentifikasi tujuan perilaku. Setiap kali orang tersebut menggunakan perilaku atau keterampilan yang berhasil, mereka mendapatkan hadiah. 

Hadiah itu bermakna bagi individu. contohnya memberikan pujian, mainan atau buku, menonton video, bermain ke taman, bermain atau lokasi lain, dan banyak lagi yang dapat diberikan. 

Penghargaan positif mendorong anakuntuk terus menggunakan keterampilan tersebut. Seiring waktu, ini mengarah pada perubahan perilaku yang berarti.

Anteseden, Perilaku, Konsekuensi

Memahami anteseden (apa yang terjadi sebelum perilaku terjadi) dan konsekuensi (apa yang terjadi setelah perilaku) adalah bagian penting lainnya dari program ABA.

Tiga langkah berikut – “A-B-C” – membantu kita mengajarkan dan memahami perilaku:

1. Anantecedent: ini adalah apa yang terjadi tepat sebelum perilaku target. Bisa berupa verbal, seperti perintah atau permintaan, dan juga bisa berupa fisik, seperti mainan atau benda, atau cahaya, suara, atau sesuatu yang lain di lingkungan. Anteseden dapat berasal dari lingkungan, dari orang lain, atau internal (seperti pikiran atau perasaan).

2. Perilaku yang dihasilkan: ini adalah respons anak atau kurangnya respons terhadap anteseden. Ini bisa berupa tindakan, respons verbal, atau sesuatu yang lain.

3. Konsekuensi: ini adalah apa yang datang langsung setelah perilaku. Ini dapat mencakup penguatan positif dari perilaku yang diinginkan, atau tidak ada reaksi untuk tanggapan yang salah/tidak pantas.

Melihat A-B-C membantu kita memahami:

1. Mengapa suatu perilaku mungkin terjadi

2. Bagaimana konsekuensi yang berbeda dapat mempengaruhi apakah perilaku tersebut kemungkinan akan terjadi lagi?

CONTOH:

Anteseden: Guru mengatakan "Sudah waktunya untuk membersihkan mainan Anda" di penghujung hari.

Perilaku: Siswa berteriak “tidak!”

Konsekuensi: Guru mengeluarkan mainan dan berkata, “Oke, permainan sudah selesai.”

Bagaimana ABA dapat membantu siswa mempelajari perilaku yang lebih tepat dalam situasi ini?

Anteseden: Guru mengatakan “waktunya bersih-bersih” di penghujung hari.

Perilaku: Siswa diingatkan untuk bertanya, “Bolehkah saya diberi waktu 5 menit lagi?”

Konsekuensi: Guru berkata, "Tentu saja Anda dapat memiliki 5 menit lagi!"

Dengan latihan terus-menerus, anak akan dapat mengganti perilaku yang tidak pantas dengan perilaku yang lebih bermanfaat. Ini adalah cara yang lebih mudah bagi anak untuk mendapatkan apa yang dia butuhkan!

Apa yang Terlibat dalam Program ABA?

Program ABA yang baik untuk autisme tidak "cocok untuk semua". ABA tidak boleh dilihat sebagai satu set latihan biasa saja. Sebaliknya, setiap program ditulis untuk memenuhi kebutuhan pelajar individu.

Tujuan dari setiap program ABA adalah untuk membantu setiap anak mengerjakan keterampilan yang akan membantu mereka untuk menjadi lebih mandiri dan sukses dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk masa depan mereka.

Tujuan Terapi Applied Behavior Analysis (ABA)

Terapi ABA bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan belajar anak-anak autis, serta mengurangi perilaku bermasalah yang dapat mengganggu proses pembelajaran atau kesejahteraan mereka. Beberapa tujuan spesifik terapi ABA antara lain:
  • Meningkatkan keterampilan perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, makan, dan buang air kecil.
  • Mengembangkan keterampilan bermain dan sosial, seperti berbagi mainan, bergiliran, meniru orang lain, dan menjalin persahabatan.
  • Meningkatkan kemampuan anak untuk mengelola perilaku mereka sendiri, seperti mengikuti instruksi, menunggu giliran, mengatasi frustrasi, dan mengendalikan emosi.
  • Meningkatkan kemampuan bahasa anak dan komunikasinya, seperti menunjuk benda yang diinginkan, meminta bantuan, menjawab pertanyaan, dan berbicara dengan kalimat lengkap.
  • Mengembangkan perhatian, fokus, memori, dan akademik anak, seperti mengenal warna, bentuk, angka, huruf, dan membaca.
  • Mengurangi perilaku bermasalah, seperti kurangnya perhatian, agresi, melukai diri sendiri, stereotipik (mengulang gerakan atau suara tertentu), dan tantrum.

Cara Kerja Terapi Applied Behavior Analysis (ABA)

Terapi ABA bekerja dengan menganalisis perilaku anak secara sistematis dan mencari faktor-faktor yang memicu atau mempertahankan perilaku tersebut. 

Faktor-faktor ini disebut antecedent (rangsangan sebelum perilaku) dan consequence (konsekuensi setelah perilaku). Dengan memahami hubungan antara antecedent-perilaku-consequence (APC), terapis dapat merancang intervensi yang sesuai untuk mengubah perilaku anak.

Salah satu teknik yang sering digunakan dalam terapi ABA adalah penguatan positif. Penguatan positif adalah memberikan hadiah atau pujian kepada anak ketika ia menunjukkan perilaku yang diinginkan.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan frekuensi atau durasi perilaku tersebut di masa depan. Sebaliknya, perilaku yang tidak diinginkan dapat diabaikan atau dihentikan dengan memberikan konsekuensi negatif yang sesuai.

Contoh penerapan penguatan positif dalam terapi ABA adalah sebagai berikut:
  • Jika seorang anak menunjuk boneka yang ia inginkan, orang tua atau terapis dapat memberikan boneka tersebut kepada anak sebagai hadiah. Hal ini akan mendorong anak untuk menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi.
  • Jika seorang anak berhasil menyelesaikan tugas sekolahnya dengan benar, orang tua atau terapis dapat memberikan pujian atau sticker sebagai hadiah. Hal ini akan mendorong anak untuk belajar lebih giat dan meningkatkan keterampilan akademiknya.
  • Jika seorang anak berhenti berteriak ketika diminta diam oleh orang tua atau terapis, orang tua atau terapis dapat memberikan perhatian atau pelukan sebagai hadiah. Hal ini akan mendorong anak untuk mengendalikan emosinya dan mengurangi perilaku bisingnya.
Terapi ABA dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti rumah, sekolah, klinik, atau pusat layanan khusus. 

Tujuan terapi ABA adalah untuk membantu anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) atau gangguan perkembangan lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencapai potensi mereka. 

Terapi ABA didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah tentang bagaimana perilaku dipelajari dan dipengaruhi oleh lingkungan. Terapi ABA melibatkan pengamatan, penilaian, intervensi, evaluasi, dan modifikasi perilaku yang diinginkan atau tidak diinginkan.

Terapi ABA memiliki banyak manfaat bagi anak-anak dengan ASD atau gangguan perkembangan lainnya, antara lain:
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi, sosial, kognitif, dan akademik
  • Mengurangi perilaku bermasalah, seperti tantrum, agresi, stereotip, atau isolasi
  • Meningkatkan kemandirian dan keterampilan hidup sehari-hari
  • Meningkatkan adaptasi dan fleksibilitas dalam situasi baru atau menantang
  • Meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri
  • Meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman, guru, dan masyarakat
Terapi ABA bukanlah metode yang kaku atau baku yang harus diterapkan secara sama untuk semua anak. 

Terapi ABA harus disesuaikan dengan kebutuhan, minat, preferensi, dan tujuan individu masing-masing anak. 

Terapi ABA juga harus melibatkan kerjasama antara orang tua, terapis, guru, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perkembangan anak. 

Terapi ABA harus dilakukan secara konsisten dan intensif untuk memberikan hasil yang optimal.

Terapi ABA adalah salah satu metode terapi yang paling efektif dan terbukti secara ilmiah untuk membantu anak-anak dengan ASD atau gangguan perkembangan lainnya. 

Melalui penerapan penguatan positif dan prinsip-prinsip lainnya dalam terapi ABA, anak-anak dapat belajar perilaku yang bermanfaat dan mengubah perilaku yang merugikan. Terapi ABA dapat membuka peluang dan harapan baru bagi anak-anak dan keluarga mereka.

Post a Comment for "Terapi ABA: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya untuk Anak Autis"