Guru SLB yang Mengharumkan Nama Aceh di Tingkat Nasional

Masihkah teman-teman ingat kisah ibu Zulfajra? Guru SLB Aceh yang Inspirastif. Tulisan kali adalah menceritakan bagaimana perjuangan seorang Ibu Zulfajra meraih Juara I dalam perlombaan paling bergensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tingkat Nasional yaitu Lomba Karya Inovasi Pembelajaran (INOBEL) Tahun 2019. 


Guru SLB yang Mengharumkan Nama Aceh di Tingkat Nasional

Yuk kita simak selengkapnya!

Beliau mengajar di kelas Tunarungu (Hambatan Pendengaran). Jurusan ini  menjadi sangat menantang baginya karena ia harus belajar lagi bahasa isyarat agar dapat mengajar dan menjalin komunikasi dengan anak didiknya. 


Ia juga mengajar beberapa peserta didik lain dengan hambatan yang berbeda dengan fasilitas belajar yang seadanya, karena sekolah ini sedang membangun dan memiliki guru belum mencukupi jumlahnya serta nyaris tidak memiliki media belajar. Oleh karena itu sebagai guru ia dan teman-teman di sekolah Oleh berupaya membuat media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-masing.

Beliau berpendapat bahwa ketika seorang guru merancang mengembangkan media pembelajarannya sendiri saat hendak mengajar, itu akan membangkitkan sisi kreatifitas dan semangat agar peserta didik senang dalam belajar dan apa yang guru harapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal itu menjadi kepuasan tersendiri sebagai guru dalam mengajar. 


Beliau juga gemar mengikuti lomba guru berprestasi di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh, seperti lomba guru kreatifitas SMALB di tahun 2018 yang sangat ingin diraih karena berhadiah umrah. Benar halnya seperti yang dikatakan oleh para guru senior SLB terdahulu, mengikuti lomba itu akan membangkitkan motivasi untuk terus berkarya. 

Mulai saat itu beliau mencoba banyak kegiatan yang dapat mengembangkan diri sebagai guru, salah satunya membuat media pembelajaran. Media juga yang akhirnya membawanya pada ajang lomba yang lebih besar dan paling bergengsi di tingkat nasional.

Lomba Karya Inovasi Pembelajaran (INOBEL) bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus merupakan salah satu ajang paling bergengsi yang diselenggarakan bagi Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus. Pada Juni 2019, guru diberi kesempatan mendaftar dan mengirimkan proposal penelitian melalui web resmi kesharlindung. 


Menurut informasi saat pelatihan pendampingan INOBEL, jumlah guru yang mendaftar untuk lomba ini adalah sebanyak 1800 orang. Setelah dilakukan seleksi administrasi terjaring sebanyak 400 orang guru yang diminta untuk mengirikan proposal penelitian. Setelah proses penilian proposal, lalu terpilih sebanyak 120 orang guru yang terdiri dari 50 guru SMK, 50 guru SMA dan 20 guru SLB.

Saat itu proposal ibu Zulfajra adalah terkait pengembangan media berupa aplikasi android yang sangat sederhana bagi siswa tuna daksa cerebral palsy yang memiliki hambatan motorik yang tidak dapat melakukan mobilisasi terutama saat pembelajaran IPA. Pengalaman tersebutlah yang membuatnya kemudian membuat sebuah proposal penelitian Research and Development (R and D).

Dari sekian banyak proposal yang masuk di Nasional, akhirnya beliau diundang dalam pelatihan pembimbingan penelitian INOBEL yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Banyak ilmu baru yang ia dapatkan dari pelatihan tersbeut, di antaranya adalah ia belajar banyak mengenai desain penelitian langsung dari ahlinya. Tentu hal tersebut yang kemudian memotivasinya untuk belajar dan melakukan berbagai persiapan dalam mengadakan penelitian yang diberikan waktu selama 2 bulan (September-Oktober 2019).

Guru SLB yang Mengharumkan Nama Aceh di Tingkat Nasional

Pada proses penelitian ia melibatkan banyak pihak baik di dalam sekolah maupun pihak luar sekolah sebagai ahli media yang menilai serta memberikan masukan terhadap media yang ia kembangkan. Hasil dari penelitian juga dilakukan desiminasi pada SLB-SLB Lain di Kota Lhokseumawe. 


Hal tersebut dilakukan untuk mengujicoba serta memberikan masukan serta perbaikan-perbaikan yang dapat membantu peserta didik dalam menggunakannya sebagai media. Hasil penelitian juga dilaporkan dalam bentuk laporan dan dikirim melalui web kesharlindung. Saat itu ia merasa kecil hati mustahil bisa lolos dalam lomba paling bergengsi ini karena ia harus bersaing dengan guru-guru hebat di seluruh Indonesia.

ALHAMDULILLAH, Akhir November 2019 ia dipanggil sebagai finalis. Dari 120 peserta yang lulus sebelumnya menjadi 60 finalis yang berasal dari 25 guru SMA, 25 guru SMK dan 10 guru SLB. Lomba dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama yaitu presentasi hasil penelitian dan produk yang dikembangkan serta ujian kompetensi. 


Selama mengikuti perlombaan ia melihat bahwa media pembelajaran finalis lain sangat luar biasa. Terbesik di hatinya “sang hana harapan lon jeut ke juara=sepertinya saya gak ada harapan untuk menjadi juara). 

Namun seakan hatinya berkata “Fajra, hingga detik ini kamu telah melakukan yang terbaik untukmu dan anak didikmu di sekolah, selebihnya itu urusan ALLAH”. Sehingga antara satu peserta dan peserta lomba lain saling membantu memberikan semangat dan motivasi sebelum masuk mempresentasikan hasil kerja di depan para juri.

Guru SLB yang Mengharumkan Nama Aceh di Tingkat Nasional

Pada malam penutupan acara bapak Dirjen GTK memberikan motivasi untuk semua peserta untuk terus mengembangkan diri melalui kreatifitas untuk pendidikan di negeri ini, tidak hanya berhenti pada lomba ini. 


Saat akan dimumkan pemenang, hatinya berbebar kencang, suasana badan sijuk suum=panas dingin, lututnya gemetar, kondisi badan tidak stabil seperti biasanya. Atas izin ALLAH namanya Zulfajra, S.Pd diumumkan sebagai juara pertama INOBEL dari SLB mewakili pulau sumatera pada event nasional yang paling bergengsi. 

Suatu rasa syukur kepada Allah SWT dapat membawa nama Provinsi Aceh serta mewakili guru SLB Aceh untuk mengambil bagian pada momen ini. Semoga setelah ini dapat menjadikan semangat bagi kita guru SLB untuk terus berkarya dalam mengajar serta dapat memajukan pendidikan SLB di kemudian hari.


Baca juga:

Guru SLB Aceh yang Inspiratif. Ini Profilnya!

Cita-cita "Mike Tyson" jadi Guru

“Mike Tyson" jadi Guru Berprestasi

Post a Comment for "Guru SLB yang Mengharumkan Nama Aceh di Tingkat Nasional"